Pengertian dan Prosedur Audit Kas dan Teller

Prosedur Audit Kas dan  Teller, Pengertian Audit, Bukti  Audit dan Teknik Audit

Setelah menyelesaikan bab ini, Anda diharapkan mampu:

¡  Menjelaskan pengertian bukti audit, prosedur audit, dan temuan audit

¡  Memahami pertimbangan dalam pengambilan keputusan atas bukti audit

¡  Memahami hal-hal yang mempengaruhi tingkat persuasif bukti audit

¡  Mengetahui jenis bukti audit dan tingkat kompetensinya

¡  Mengetahui jenis prosedur  audit beserta bukti audit yang terkait

¡  Memahami jenis temuan audit beserta cara penyajiannya

¡  Memahami hubungan antara tujuan audit, prosedur audit, bukti audit, dan temuan audit

¡  Memahami jenis pengujian dalam audit

¡  Mampu merancang program audit

Pengertian Audit

Audit merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan supaya dapat mendeteksi terjadinya penyelewengan dan ketidakwajaran yang dilakukan oleh perusahaan baik dalam perbankan maupun non perbankan.

Menurut Agoes (2012:4) dalam bukunya yang berjudul Auditing menyatakan bahwa,

“Auditing adalah Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”

Menurut Mulyadi (2014:9) audit adalah : “Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataanpernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataanpernyataan tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasilhasilnya kepada pemakaian yang berkepentingan.”

Audit kegiatan bankadalah suatu pengujian menyeluruh terhadap tujuan organisasi, kegiatan, dan teknik-teknik manajemen.

 Audit kegiatan bank meliputi semua aspek, bisa ditinjau dari struktur organisasi sehingga audit diawali dari unit kerjanya, bisa ditinjau dari produk, sehingga audit diawali dari jenis produk atau jasa, atau bisa ditinjau dari buku besar yang digunakan.

Dalam melakukan audit bidang operasional ini hendaknya auditor intern bank sudah memahami prosedur kerja serta jenis-jenis transaksi penting yang dilakukan oleh bank dan hubungan antara satu transaksi dengan transaksi lainnya. Selain itu, yang harus dipertimbangkan kemungkinan adanya perlakuan istimewa dalam transaksi antara bank dengan pihakpihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa dengan bank.

Tehnik-tehnik Audit dan Pemeriksaan

1. Memeriksa (Examine)

2. Membandingkan (Compare)

3. Memeriksa Dokumen Dasar (Vouching)

4. Menganalisa (Analyze)

5. Mengecek (Checking)

6. Menginspeksi (Inspect)

7. Bertanya (Inquire)

 

Prosedur Audit Kas dan  Teller, Pengertian Audit, Bukti  Audit dan Teknik Audit

 

Prosedur Audit Kas dan Teller

1. Persiapan Audit

Mengecek situasi kondisi ruangan kasir dan ruangan khasanah. Pastikan bahwa tidak setiap karyawan yang dapat masuk pada area-area terlarang tersebut.

2. Pelaksanaan Penugasan Audit

Memastikan Counter Kasir atau Teller dalam keadaan minim risiko

3. Pelaporan audit

Sikap dari Satuan Pengendalian Intern (SPI) ini terhadap temuan dari audit yang berdasarkan penelitian audit dari segi sebab dan akibatnya maka sikap yang diambil terhadap temuan hasil audit.

4.  Pengawasan Audit

Tipe pokok laporan audit ada 4 (empat) yang diterbitkan oleh auditor yaitu:

  • Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion report)
  • Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion report)
  • Laporan yang berisi pendapat tidak wajar (adverse opinion report)
  • Laporan yang auditor tidak menyatakan pendapat (disclaimer of opinion report)

5. Pendokumentasian hasil laporan audit

Bagian SPI harus mendokumentasikan dan mengadministrasikan seluruh Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang diteliti dari catatan, data, informasi, bukti-bukti dan dokumen lainnya termasuk surat menyurat dari mulai proses perencanaan, persiapan, pelaksanaan, pelaporan dan monitoring hasil audit. Dokumentasinya dapat berupa hard copy, soft copy, dan media informasi lainnya.

Pertimbangan dalam Pengambilan Keputusan atas Bukti Audit

Masalah utama pengambilan keputusan atas bukti audit adalah penentuan jenis dan jumlah bukti audit yang memadai untuk mengambil kesimpulan. Keputusan auditor dalam pengumpulan bukti audit dapat dibagi dalam 4 (empat) bagian yaitu:

Prosedur audit apa yang akan digunakan?

Berapa jumlah sampel yang akan diuji dengan prosedur tersebut?

Item mana yang akan dipilih sebagai sampel dari populasi?

Kapan akan melakukan prosedur audit ini?

Dalam memilih prosedur audit yang akan digunakan, auditor dapat memilih 7 (tujuh) kategori bukti audit seperti yang dikemukakan Arens dan Loebbecke, yaitu:

  1. Pemeriksaan fisik
  2. Konfirmasi
  3. Dokumentasi
  4. Prosedur Analitis
  5. Wawancara dengan auditan
  6. Pelaksanaan kembali

Sumber Artikel: Agoes. 2012. Auditing : Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat

TA Anindita Dinar Rahmadian Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya 2018

About the author: kerja

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *