Prosedur Atau SOP Bikin Ribet dan Memperlamabat Proses Kerja? keluhan seperti itu mungkin juga anda keluhkan atau bahkan sempat terlintas dipikiran kalian. Banyak persepsi miring tentang penerapan sistem manajemen mutu di perusahaan ataupun lembaga lainnya yang salah satunya ketakutan jika dengan nanti ada sebuah prosedur yang tertulis, membuat prosesnya justru jadi ribet dan lambat.
Hal itu tentu sebuah kesalahan jika kalian ada yang berpikir jika Prosedur atau SOP bikin ribet sebuah proses kerja. Sebelum kita membahasnya lebih jauh, mari kita simak dulu beberapa poin tujuan dan fungsinya adanya sebuah SOP atau prosedur dalam setiap aktifitas kerja.
Fungsi Prosedur atau SOP sebenarnya
- Mendokumentasikan urutan yang diinginkan dari sebuah proses kerja
- Tidak bergantung pada orang, maksudnya siapapun yang membaca SOP atau prosedur kerja yang dibuat tersebut bisa melakukan aktifitas atau proses tersebut sehingga tak terbelenggu karena pic yang biasa mengerjakannya tak ada.
- Menciptakan sebuah sistem, penjelasan poin ini hampir sama dengan nomor 2
- Mempermudah memantau sebuah pekerjaan
- Mempemuda proses kerja
- Mempermudah dalam melakukan improvement
Dari beberapa fungsi SOP dan Prosedur di atas, maka tak mungkin adanya sebuah adanya prosedur justru memperlambat atau bahkan mempersulit seseorang dalam menjalankan aktifitasnya dalam berkerja. Lantas apa penyebabnya seseorang menjadi terganggu dengan adanya SOP atau prosedur kerja yang tertulis dan mengikat?
Contoh Prosedur kerja |
Untuk menjawabnya, mari kita bedah beberapa kesalahan penerapan sebuah SOP atau prosedur dalam perushaan yang mengakibatkan munculnya pandangan miring terkait adanya sebuah SOP atau prosedur.
- Belum terbiasa dengan prosedur tertulis: pandangan miring itu salah satunya disebabkan karena human yang berkerja biasa berkerja di toko klontong atau tempat lainnya yang tanpa adanya prosedur atau sistem di dalamnya. Sehingga saat ada sebuah sistem yang urutannya telah diataur merasa kesulitan atau terganggu. Untuk mengatasinya harus diberikan sosialisasi dan diarahkan secara bertahap.
- Tak ingin aktifitasnya dipantau: Jika ini yang terjadi, tentu jadi masuk akal jika seseorang jadi takut dan terganggung karena pekerjaannya akan bisa dipantau dan dinilai. Masalah ini biasanya terjadi pada orang yang sudah berada pada zona nyamannya.
- Melakukan fraud: Faktor lainnya yang perlu dicurigai jika seseorang merasa terganggu dengan adanya sebuah prosedur yang mengatur pekerjaannya adalah kemungkinan melakukan kecurangan pada pekerjaannya.
- Tidak Paham Prosedur atau SOP pekerjaannya: Hal ini mungkin terjadi, karena orang yang tak paham proses kerjanya merasa bingung hingga tertanggu jika ternyata setelah dituangakan menjadi prosedur atau SOP tertulis menjadi ribet.
- Tak Ingin Diatur dengan Aturan tertulis: Poin ini sebenarnya juga hampir sama dengan poin 1 dan 2 yang biasanya membuat orang yang seperti itu merasa terganggu dengan adanya prosedur atau SOP.
Kesalahan Penerapan Sistem Manajemen Mutu Dalam Perusahaan bisa menyebabkan pandangan miring tentang adanya sebuah prosedur atau SOP dalam perusahaan.
Makanya, perlu sosialisasi yang tepat saat ingin menerapkan sistem manajemen mutu atau sistem lainnya yang mengharuskan adanya sebuah prosedur atau SOP dalam aktifitas kesehariannya.