Prosedur Kalibrasi Termometer

Kumpulan prosedur dan form- Prosedur Kalibrasi Termometer

Kalibrasi adalah salah satu persyaratan dalam penerapan sistem ISO 9001 maupun sistem lainnya, karena dengan adanya kalibrasi dapat menjaga dan memastikan alat yang digunakan tervalidasi dan memiliki telusur yang baik.
Sebelum membahas lebih detail mengenai prosedur kalibrasi termometer sebaiknya kita lebih dulu mengenal kalibrasi dan fungsi kalibrasi.

Apa yang dimaksud dengan kalibrasi dan fungsi kalibrasi.

Kalibrasi adalah kegiatan membandingkan kinerja alat ukur dengan alat ukur yang sudah terkalibrasi dan tersertifikasi sehingga mamastikan alat ukur yang dipakai memiliki mampu telusur dan tervalidasi bila ada penyimpangan alat ukur yang dipakai.

Bila ada alat yang tidak sesuai maka akan diservis atau alat dikalibrasi ulang.

Alat apa saja yang harus atau wajib dikalibrasi ?

Peralatan kerja apa saja yang harus atau wajib kalibrasi?

Alat yang wajib dikalibrasi adalah jenis alat ukur atau alat yang memiliki daya baca dan terdapat suatu nilai.

Jenis alat ukur yang harus dikalibrasi antara lain:

1. Alat ukur berat
2. Alat ukur Suhu dan Kelembapan
3. Alat ukur dimensi 
4. Alat ukur tekanan
5. Alat ukur lainnya yang dapat dibandingkan dengan alat ukur sejenis yang telah dikalibrasi oleh dan mampu telusur sesuai persyaratan kalibrasi internasional.

Salah satu alat ukur suhu dan kelembapan adalah Termometer.

Termometer adalah alat untuk mengukur suhu yang sering dan umum digunakan.
Salah satu jenis Termometer, adalah Termometer Merkuri adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh masyarakat awam. 

Merkuri digunakan pada alat ukur suhu termometer karena koefisien muainya bisa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu sama.

Termometer ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan Merkuri diujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Skala Celcius dengan poin 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih. 

Termometer Merkuri pertama kali dibuat oleh Daniel G. Fahrenheit. Peralatan sensor panas ini

menggunakan bahan Merkuri dan pipa kaca dengan skala Celsius dan Fahrenheit untuk mengukur suhu. Pada tahun 1742 Anders Celsius mempublikasikan sebuah buku berjudul  “Penemuan Skala Temperatur Celsius” yang diantara isinya menjelaskan :

Cara atau Prosedur  kalibrasi alat ukur suhu termometer seperti dibawah ini:


1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.

2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih seluruhnya saat dipanaskan.

3. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.

Sampai saat ini tiga poin kalibrasi diatas masih digunakan untuk mencari rata-rata skala Celsius pada Termometer Merkuri. Poin-poin tersebut tidak dapat dijadikan metoda kalibrasi yang akurat karena titik didih dan titik beku air berbeda-beda seiring beda tekanan.
Cara Kerja Termometer Mercuri:

1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume Merkuri berada pada kondisi awal.

2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon Merkuri dengan perubahan volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.

4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *