Contoh Prosedur HRD
Prosedur Penilaian Kinerja Karyawan dan Metode Penilaiannya– Dalam setiap perusahaan hal ini sangat penting untuk mengetahui secara terbuka bagaimana jenjang karir seorang karyawan ditentukan, bukan ujuk-ujuk naik jabatan tanpa ada track record yang jelas mengenai prestasi ataupun kemampuan dari seorang karyawan, kecuali si Doi anak dari yang punya perusahaan lain ceritanya he,,he.
Beberapa contoh metode penilaian kinerja karyawan yang dapat dipakai menjadi acuan antara lain :
1. Forced Choice Method
Merupakan berbentuk presentase yang sudah ditentukan dari karyawan ditempatkan dalam kategori kerja. Dalam metode ini mengandung pernyataan baik bersifat positif maupun negatif tentang pegawai yang dinilai. Pernyataan terdapat berbagai faktor seperti kemampuan belajar, prestasi kerja.
Prinsip : dalam sistem penilaian ini menggunakan penilaian dengan skala lima butir yaitu berkinerja tinggi, berkinerja rata-rata tinggi, berkinerja rata-rata, berkinerja rata-rata rendah dan berkinerja rendah.
Kelebihan : dapat mengidentifikasi yang mempunyai prestasi tinggi, mengurangi penyimpanan penilai.
Kelemahan : tidak realistik mendorong pimpinan untuk mendistribusikan ke lima kelas yang karyawanya hanya empat atau lima. Penilaian hasil tergantung pada ketepatan pilihan awal pimpinan atas nilai-nilai jalan pintas. kesulitan dalam mendapatkan karyawan yang memandang diri sendiri sebagai orang yang berprestasi tinggi untuk memahami bahwa mendapatkan nilai standar tinggi tidak sama dengan mendapat nilai C pada rapor.
2. Rating Scale
Merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menilai kinerja karyawan pada masa lalu, dimana penilaian kinerja dilakukan oleh atasan atau manajer yang bersangkutan. Metode ini terdiri dari dua bagian yaitu : bagian suatu daftar karakteristik, bidang, ataupun perilaku yang akan dinilai dan bagian skala. Dalam penilaian metode meliputi faktor kejujuran, kerajinan, ketekunan, sikap, kerja sama, kepemimpinan, kecermatan, kesetian dan kerapihan.
Prinsip : Dalam penilaiannya terdapat kolom-kolom yang berisi kategori penilaian yang di nyatakan dalam bentuk sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang baik. Penilaian metode berdasarkan faktor – faktor penilaiannya.
Kelebihan : Penilaian dilakukan dengan banyak pegawai, metode ini sitem penilaian sederhana dan cepat.
Kelemahan : Pengisian lembar penilaian dalam waktu singkat membuat pemimpin melupakan tujuan evaluasi kinerja, kriteria yang dipergunakan untuk penilaian samar.
3. Checklist
Metode ini hampir sama dengan rating scale dengan memberikan pertanyaan yang berupa lembar pertanyaan atau formulir, tetapi pertanyannya di beri bobot untuk mengkalkulasi penilaian kinerja pegawai. Metode ini di jadikan gambaran hasil kerja karyawan yang akurat.
Prinsip : formulir isian yang berdasarkan nama karyawan, bagian dimana karyawan bekerja, nama dan jabatan penilai, faktor yang dinilai dengan sorotan perhatian terutama ditunjukan pada aspek kritikal dalam mengukur keberhasilan seseorang menyelesaikan tugas.
Kelebihan : biaya yang murah, pengurusannya mudah, penilaian hanya membutuhkan pelatihan sederhana.
Kelemahan : penilaian yang hanya mengedepankan penilaian pribadi karyawan dalam menentukan kriteria pekera, menentukan bobot yang tidak sesuai.
4. Metode Catatan Prestasi
Adalah metode yang berhubungan dengan metode peristiwa kritis dengan catatan penyempurnaan misalnya penampilan, kemampuan berbicara dan kepemimpinan.
Prinsip : metode ini digunakan untuk menghasilkan detail laporan tahunan tentang kontribusi pegawai.
Kelebihan : digunakan untuk pengambilan keputusan untuk promosi serta memberikan masukan tentang hasil kerja yang akan datang.
Kelemahan : metode ini hanya memberikan sesuatu yang baik saja terhadap apa yang dilakukan karyawan.
5. Critical Incident Method
Merupakan metode ini penilai harus mencatat semua kejadian mengenai tingkah laku bawahannya sehari-hari yang kemudian dimasukan kedalam buku catatan khsusu yang terdiri dari berbagai macam kategori tingkah laku bawahaannya.
Prinsip : mtode ini dugunakan untuk melengkapi metode lainnya.
Kelebihan : menyajikan fakta-fakta yang spesifik untuk menjelaskan penilaian, bermanfaat untuk mengidentifikasi kinerja pegawai untuk perbaikan kemrosotan.
Kelemahan : sulit untuk menilai atau memeringkatkan karyawan yang berhubungan dengan satu sama lain.
6. Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)
Merupakan metode ini bertujuan untuk mengkombinasikan manfaat dari metode peristiwa kritis dan penilaian berdasarkan kuantitas dikaitkan dengan skala berdasarkan kuantitas.
Kelebihan : skala pemberian penilaian yang akurat, standar yang lebih jelas, memberikan umpan balik, memiliki dimensi independen.
Kelemahan : sulit untuk di kembangkan
Cara penilaian kinerja karyawan masih banyak lagi selain beberapa metode diatas.
oke langsung aja simak semoga bisa menjadi referensi untuk Prosedur Penilaian Kinerja Karyawan
Baca juga :
1. Contoh SOP Audit
2. Contoh SOP Finance